Selasa, 14 Januari 2014

Foto Kenangan Masa Kecil #1

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Selasa, Januari 14, 2014 0 komentar




Surat #1

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Selasa, Januari 14, 2014 0 komentar
Untuk (Calon) Anakku Tersayang

Assalamualaikum Wr. Wb

Bagaimana kabarmu, Nak? Ibu harap kamu selalu sehat dan baik-baik saja. Ibu tahu kamu marah atau mungkin saja membenci ibu tapi ibu mohon bacalah dulu surat ini sampai akhir setelah itu silahkan kalau kamu mau membuang bahkan membakar surat ibu ini. Ibu minta maaf jika saat kamu membaca surat ini, ibu tak ada di sampingmu menemani hari-harimu, melihatmu tumbuh dan berkembang menjadi anak yang luar biasa. Ibu sungguh minta maaf, Nak.

Sebenarnya ibu juga tak ingin berpisah denganmu. Ibu ingin selalu bersamamu, merawatmu dan menjagamu sampai kamu dewasa tapi kenyataan berkehendak lain. Ayahmu tak menginginkan ibu hamil karena itu artinya ibu tak bisa melayani relasi-relasi ayahmu. Bagi ayahmu, kehamilan ibu bisa menghambat pundi-pundi uang yang akan dihasilkannya.

Sejak ayahmu tahu kalau ibu hamil, dia marah. Sangat marah bahkan sampai memukul perut ibu agar keguguran. Ibu menghalanginya, ibu pegang erat perut ibu agar kamu tetap terlindung meski tangan ibu yang akan jadi sasaran kemarahan ayahmu. Pernah suatu kali, ayahmu memberi ibu jamu yang katanya jamu itu untuk menguatkan kandungan. Tapi saat jamu itu selesai ibu minum justru perut ibu merasakan sakit yang sangat hebat. Akhirnya ibu meminta tolong pada tetangga untuk mengantarkan ibu ke dokter dan betapa kagetnya ibu kalau ternyata itu jamu untuk menggugurkan kandungan.

Mulai saat itu, ibu berhati-hati setiap kali ayahmu memberi ibu sesuatu. Ibu takut. Bukan takut karena sakitnya tapi ibu takut kehilanganmu. Ibu ingin kamu tetap hidup karena bagi ibu, kamu adalah kebahagian ibu, kamu penyemangat ibu dan kamulah satu-satunya alasan ibu tetap bertahan hidup.

Ibu bahagia sekali saat melahirkanmu. Suara tangismu membuat ibu semakin berarti di dunia ini. Tubuhmu yang masih merah menguatkan hati ibu untuk terus berjuang demi kamu. Keputusan ibu meninggalkanmu bukan berarti ibu tak mencintaimu tapi justru karena ibu sangat menyanyangimu. Ibu tak ingin kamu ikut terluka bila bersama ibu. Ibu ingin kamu tumbuh di tempat dan lingkungan yang baik. Dan ibu pikir budhe Nah adalah orang yang tepat untuk ibu titipkan.

Nak, ibu berpesan padamu, jangan pernah kamu membenci ayahmu karena bagaimana pun dia tetap ayahmu. Biar ibu saja yang menerima perlakuan kasar ayahmu. Dan jadilah anak yang baik serta soleh. Jadilah anak yang berbakti dan patuh pada budhe Nah yang sudah membesarkanmu. Dan ibu mohon, maafkan ibu. Yakinlah kalau ibu selalu menyanyangi dan merindukanmu. Doa ibu selalu menyertaimu.

Waalaikumsalam Wr. Wb

Salam sayang

Ibumu



Note: Surat ini fiksi. Awalnya mau diikutkan dalam lomba tapi karena sibuk sampai lupa dan pas ingat ternyata sudah lewat dari deadlinenya. Ya sudahlah, mungkin belum waktunya kirim. :D
 

SisChaYanK Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea