Untuk
(Calon) Anakku Tersayang
Assalamualaikum
Wr. Wb
Bagaimana
kabarmu, Nak? Ibu harap kamu selalu sehat dan baik-baik saja. Ibu tahu kamu
marah atau mungkin saja membenci ibu tapi ibu mohon bacalah dulu surat ini
sampai akhir setelah itu silahkan kalau kamu mau membuang bahkan membakar surat
ibu ini. Ibu minta maaf jika saat kamu membaca surat ini, ibu tak ada di
sampingmu menemani hari-harimu, melihatmu tumbuh dan berkembang menjadi anak
yang luar biasa. Ibu sungguh minta maaf, Nak.
Sebenarnya
ibu juga tak ingin berpisah denganmu. Ibu ingin selalu bersamamu, merawatmu dan
menjagamu sampai kamu dewasa tapi kenyataan berkehendak lain. Ayahmu tak
menginginkan ibu hamil karena itu artinya ibu tak bisa melayani relasi-relasi
ayahmu. Bagi ayahmu, kehamilan ibu bisa menghambat pundi-pundi uang yang akan
dihasilkannya.
Sejak
ayahmu tahu kalau ibu hamil, dia marah. Sangat marah bahkan sampai memukul
perut ibu agar keguguran. Ibu menghalanginya, ibu pegang erat perut ibu agar
kamu tetap terlindung meski tangan ibu yang akan jadi sasaran kemarahan ayahmu.
Pernah suatu kali, ayahmu memberi ibu jamu yang katanya jamu itu untuk
menguatkan kandungan. Tapi saat jamu itu selesai ibu minum justru perut ibu
merasakan sakit yang sangat hebat. Akhirnya ibu meminta tolong pada tetangga
untuk mengantarkan ibu ke dokter dan betapa kagetnya ibu kalau ternyata itu
jamu untuk menggugurkan kandungan.
Mulai saat itu, ibu berhati-hati setiap kali
ayahmu memberi ibu sesuatu. Ibu takut. Bukan takut karena sakitnya tapi ibu
takut kehilanganmu. Ibu ingin kamu tetap hidup karena bagi ibu, kamu adalah
kebahagian ibu, kamu penyemangat ibu dan kamulah satu-satunya alasan ibu tetap
bertahan hidup.
Ibu
bahagia sekali saat melahirkanmu. Suara tangismu membuat ibu semakin berarti di
dunia ini. Tubuhmu yang masih merah menguatkan hati ibu untuk terus berjuang
demi kamu. Keputusan ibu meninggalkanmu bukan berarti ibu tak mencintaimu tapi
justru karena ibu sangat menyanyangimu. Ibu tak ingin kamu ikut terluka bila
bersama ibu. Ibu ingin kamu tumbuh di tempat dan lingkungan yang baik. Dan ibu
pikir budhe Nah adalah orang yang tepat untuk ibu titipkan.
Nak,
ibu berpesan padamu, jangan pernah kamu membenci ayahmu karena bagaimana pun
dia tetap ayahmu. Biar ibu saja yang menerima perlakuan kasar ayahmu. Dan jadilah
anak yang baik serta soleh. Jadilah anak yang berbakti dan patuh pada budhe Nah
yang sudah membesarkanmu. Dan ibu mohon, maafkan ibu. Yakinlah kalau ibu selalu
menyanyangi dan merindukanmu. Doa ibu selalu menyertaimu.
Waalaikumsalam
Wr. Wb
Salam
sayang
Ibumu
Note: Surat ini fiksi. Awalnya mau diikutkan dalam lomba tapi karena sibuk sampai lupa dan pas ingat ternyata sudah lewat dari deadlinenya. Ya sudahlah, mungkin belum waktunya kirim. :D