Senin, 29 Desember 2014

Pertemuan tak sengaja

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Senin, Desember 29, 2014 0 komentar
Tadi pagi gue seneng banget, gue gak nyangka gue bisa ketemu mas beruang, biarpun hanya sepintas n itu pun gak sengaja pas perjalanan, meski mas beruang cuma lewat sekelebat di depanku, tapi itu cukup membuat pagiku menjadi menyenangkan.

Jadi gini kronologinya:
Seperti biasanya, gue berangkat kerja rada siang, biarpun udah bangun dari pagi, biarpun udah siap dari tadi, tetep ajah berangkatnya jam itu-itu ajah. Pas perjalanan di depan makam Wr.Supratman, jalanan cukup padat, jadi gue nyetir sedikit pelan eh tiba-tiba di samping kanan gue ada sepeda motor nyerobot ke depan. Gue reflek donk liat tuh motor n ternyata , , , itu mas beruang.

Sabtu, 27 Desember 2014

Cinta ini untuk siapa????

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Sabtu, Desember 27, 2014 0 komentar

Gue bingung. Sebenernya cinta ini buat siapa. Saat tertentu gue kangen sama mas beruang, tapi pas liat mr. cool gue suka, kadang kangen sama mas panda. Lier deeh. Gue kayak orang yang kehilangan arah.

Jujur ajah . . .

Inikah pertanda ??? #Mas Beruang

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Sabtu, Desember 27, 2014 0 komentar

Tadi sepulang dari tempat kerja, gue disambut sama ibu gue. Ibu gue bukain pintu pagar buat gue. Dan sembari buakin pintu ibu gue bilang sesuatu yang bikin gue shok. Beneran gue shok, tapi sempet ketawa juga sih soalnya gak nyangka aja kok bisa sama yang gue alamin berapa minggu lalu.

"Sis, hapenya ibu ilang."

What?? Shok gak loe. Gue ajah shok. Gue tanya dong kok bisa hilang 'n ibu gue cerita begini:

Jumat, 26 Desember 2014

3 minggu tanpa hape

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Jumat, Desember 26, 2014 0 komentar

Waktu cepet berlalu ya. Udah 3 minggu ini tanpa hape. Semenjak hapeku ilang. Aku bertambah sepi apalagi kalo di tempat kerja. Aku coba alihkan kesepian itu dengan baca buku-meski buku itu sudah aku baca, ngisi TTS-yang aku dapat dari kepala gudangku, nulis-kalo lagi mood.Tapi tetep ajah masih merasa sepi. Apalagi partner kerjaku gak asyik. Duh, tambah bete sangat donk. Aku juga belum bisa beli hape lagi. Ya harus sabar, , , sabar, , , dan sabaaarrr.

Tapi kadang aku berpikir, mungkin ini waktuku untuk intropeksi diri, waktu untuk diriku sendiri, waktu agar aku gak galau selepas jauh darimu.

Kamis, 20 November 2014

Andrea Benedict Christian / Tian

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Kamis, November 20, 2014 0 komentar

Andrea Benedict Christian lahir 27 April 2014 di RS Soewandi, Surabaya.

Sabtu, 26 April 2014 tepatnya siang hari, aku dapat telpon dari ibu kalau adik saat itu ada di rumah sakit dan mau melahirkan. Sontak aku kaget plus senang tapi posisiku saat itu masih berkerja. Karna ½ hari, aku pikir aku lanjutin kerja dulu baru langsung ke RS. Sesampainya di RS ternyata adik masih berada di ruang bersalin dan belum ada tanda-tanda melahirkan, baru pembukaan satu-katanya. Aku dan ibu duduk di ruang tunggu. Kami terasa lelah sampai tertidur di kursi tunggu. 

Selasa, 18 November 2014

Cara Melupakan Mantan

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Selasa, November 18, 2014 0 komentar
Kenangan bersama seseorang pasti akan berkesan dihati dan pikiran. Meski tanpa kita sadari kenangan itu terlalu indah untuk dilupakan.

Putus dengan pacar adalah sesuatu yang tak pernah diharapkan oleh siapapun. Kita pasti ingin selalu bersama-sama dengan pasangan kita sampai menikah sampai ajal menjemput tapi terkadang ego mengalahkan semua itu. Dan terkadang ada hal-hal yang menjadi pertimbangan kita sampai kahirnya memutuskan untuk putus. Bagi sebagian / semua orang putus itu mudah tapi yang susah setelah putus. Setelah putus, perasaan sayang itu akan kembali muncul sedikit demi sedikit, kenangan indah mulai menghantui, dan perubahan dari yang semula sama-sama sekarang sendiri padahal sebelum punya pacar juga sendiri. Semua itu sering membuat kita galau dan susah move on.

Menurut pengalamanku, cara agar kita bisa move on alias melupakan mantan adalah:

Cara Agar Gak Punya Hutang

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Selasa, November 18, 2014 0 komentar
Gak bisa tidur karena mikirin hutang? Aduh .... gak banget dech!!
Punya hutang sama aja kayak mau kentut tapi gak bisakentut. Sakitnya tuh disini (nunjuk dompet). Hikzzz ... :(


Ada teman yang selalu mengeluh punya hutang banyak n seakan hidupnya susah padahal aku liat dia tak semenderita apa yang yang sering dikeluhkannya. Semua tergantung dari bagaimana seseorang mengatasinya. Dari keluhannya yang sering mengganggu telingaku, menurutku cara agar tidak punya hutang lagi dengan mengubah gaya hidup. Yup! Sering kita mengeluh tak punya uang, hutang dimana-mana tapi gaya hidup tak berubah, ya itu sama saja tak akan mengurangi hutang yang menumpuk. Gaya hidup mempengaruhi bagaimana cara kita mengatur keuangan dan memilah mana yang butuh dan mana yang ingin. Dan sering kali keinginan dikalahkan oleh kebutuhan.

Minggu, 20 April 2014

Hitech Lagi Hitech Lagi

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Minggu, April 20, 2014 0 komentar
Beberapa bulan lalu aku kembali mengunjungi Hitech Mall, bukan untuk beli gadget atau aksesorisnya tapi untuk service. Menyebalkan. Waktu itu printerku rusak. Awalnya saat dibuat ngeprint, warna tulisannya mulai pudar trus lama-lama gak muncul. Aku coba perbaiki sendiri tetap gak bisa. Sampai selang tintanya terdapat rongga. Satu-satunya ya harus dibawa ke Hitech ke tempat beli printer pertama kali. Setelah nunggu lama akhirnya giliranku. Dan mbak yang service pun bilang kalau cartride nya harus diganti kena seratus sembilan puluh lima ribu. Wuik cukup menguras kantongku yang waktu itu udah pertengahan bulan yang artinya gajiku tinggal sedikit. Alhasil selama dua minggu berikutnya aku harus puasa gak jajan sampai-sampai uang bensin ibu yang tanggung. Memalukan. Tapi gimana lagi demi kelangsungan printerku dan kuliahku.

Dan terakhir ini, tepatnya dua hari yang lalu-jumat-aku kembali ke Hitech lagi. Tetap dengan kasus yang sama yaitu service. Kali ini bukan printerku tapi ada masalah dengan modemku. Seperti biasanya kalau ada trouble dengan modemku hal biasa yang aku lakukan yaitu uninstall trus kembali aku install lagi. Cuma kali ini modemku gak bisa terinstall. Berulang kali keluar pemberitahuan kalau datainterface1 dan datainterface 2 failed.Sudah aku coba untuk update driver melalui device manager tapi tetap gak bisa. Akhirnya haru jumat pas libur kerja aku bawa ke Hitech Mall. Mulanya aku bawa laptop dan modemku ke galeri Smartfren yang ada disana.




Setelah diperiksa ternyata bukan modemku yang bermasalah karena pas dicoba dikomputer sana gak ada masalah. Jadi, kemungkinan yang ada masalah dilaptopku. Hadew malah gawat, batinku. Tanpa pikir panjang aku bawa saja ke toko dimana aku beli laptop dulu. Wuih ternyata rame tempatnya mungkin karena hari libur jadi banyak orang yang hunting laptop.Saat masuk toko itu, aku lihat ada yang berbeda. Yup, pegawai toko tersebut ada yang baru. Mas puji yang biasanya service laptopku gak ada disana. Yasudah, aku kasih tahu keluhanku ke mas baru itu. Karena rame, aku sering ditinggal-tinggal. Baru sebentar aku ngomong, mas baru itu keluar. Baru sebentar mas itu jelasin, disuruh keluar lagi. Sampai waktu sholat jumat akhirnya laptopku harus menginap karena gak mungkin diselesaikan saat itu juga, ngelihat toko yang ramai, pegawai yang minim dan kepotong waktu sholat jumat. Terpaksa aku tinggalkan laptopku. Besoknya aku di-sms sama mas baru itu kalau laptopku sudah jadi. Alhamdulillah. Sepulang kerja aku langsung meluncur ke Hitech. Jreeeng,,, Jrenggg,, tampilan laptopku kembali standar seperti pertama kali aku beli. Gak apa-apalah yang penting bisa digunakan lagi.
Sebelum pulang, aku sempat melihat pameran Tab Treq keluaran Telkomsel. Ada promo besar-besaran. Juga ada lelang barang. Sebenarnya aku ingin ikut pelelangan tapi apa daya kantong tak cukup isinya. Karena gak ada yang dituju lagi, aku pun pulang.


















Dirumah aku pikir masalah sudah kelar ternyata masih berlanjut. Saat aku mau print tugas, eh program file Canon ikut hilang. Mampus dua kali nih. Aku ingat kalau ada CD Drivernya di tas laptop. Saat aku ambil. Oh My God, celaka dua belas. CD Drivernya rusak, basah dan gak terbaca waktu aku masukkan ke laptop.


Udah deh, moodku langsung rusak, pengennya ngomel-ngomel terus. Astagfirullah. Daripada sumpek aku tinggal tidur saja. Toh percuma juga, aku gak akan bisa mikir kalau lagi emosi kayak gini. Besoknya barulah aku ingat sesuatu, kan aku punya teman di daerah sini yang aku tahu dia punya printer, sapa tahu tipe printernya sama. Yup, akhirnya aku telepon dia, alhamdulillah katanya dia punya CD Driver itu. Niatku untuk ke Hitech lagi aku urungkan. Selain itu, aku juga menghubungi temanku yang satunya-teman kerja-buat jaga-jaga kalau tipe printer teman rumahku gak sama dengan tipe printerku. Padahal itu juga buat aku modus untuk alasan telepon dia setelah beberapa minggu kemarin aku dan teman kerjaku diam-diaman. Aku kembali telepon dia, aku kembali bisa bicara dengannya dengan meninggalkan perasaan itu. Sepertinya keadaan kembali mencair karena adanya masalah ini meski aku sempat kepo menanyakan apa yang dilakukannya saat itu. Mas guru ngaji, andai kamu tahu. Terakhir aku telepon dia bilang kalau aku sudah dapat CD Driver dari temanku dan dia gak perlu cari pinjam ke temannya.
Sekarang aku alhamdulillah banget. Trima kasih ya Allah, atas bantuan-Mu melalui teman-temanku. Amiin.




Sabtu, 12 April 2014

Single Happy

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Sabtu, April 12, 2014 0 komentar
Kutermenung menatap kalender yang tergantung di dinding, tertulis jelas tahun 2014 dan aku masih sendiri. Sebenarnya seperti siapa yang aku cari, aku juga tak tahu. Tak ada kriteria khusus untukku. Biarlah hati yang berbicara menuntun kepada siapa yang akan aku pilih.

Sejak aku putuskan untuk tak lagi berpacaran, aku lalui hariku tanpa kekasih. Terakhir aku putus dengan pacar, beberapa hari sebelum lebaran tahun 2012. Tahun 2013, sempat menjalin hubungan dengan seseorang tapi itu pun tak berlanjut lama hanya satu bulan dan hubungan itu tak seperti orang pacaran, hanya bertemu satu kali dan komunikasi pun juga jarang sampai akhirnya dia memutuskan hubungan karena alasan trauma dengan pertunangannya yang gagal.

Aku mulai jalani hari-hariku sendiri, menyibukkan diri dengan aktivitas baruku. Pernah aku menyukai seseorang, dia teman lama waktu sekolah yang ternyata rumahnya dekat dengan rumahku. Sempat kuberharap dialah yang terkahir. Aku bawa namanya dalam setiap sujudku sampai Allah menjawab doaku. Hubungan pertemananku dengannya mulai renggang bahkan sekarang sudah putus. Ini karena kesalahpahaman antara aku dan dia. Hingga dia memblokir facebookku. Sedikit kecewa, tapi inilah yang terbaik untukku dari doaku selama ini. Aku berdoa, “Jika memang dia yang terbaik untukku, maka dekatkanlah kami. Jika memang dia bukan yang terbaikku untukku, maka jauhkanlah kami.” Dan kami pun berjauhan dan mungkin memang dia bukan yang terbaik untukku. Aku pun sudah tak pernah lagi dengan sengaja melewati bengkelnya ataupun kepo ingin tahu tentangnya. Semua sudah berakhir dan hati kembali sendiri.



Tapi akhir-akhir ini kisah itu kembali terulang. Aku menyukai seseorang (lagi). Aku mendekatinya, menjadi temannya. Aku mencari tahu tentangnya sampai akhirnya lagi-lagi aku kecewa. Ya, ternyata dia sudah punya kekasih. Doaku padanya sama dengan doaku seperti yang dulu-dulu. Dan kembali doaku terjawab. Kini harapanku padanya pupus. Padahal aku sempat berharap dia bisa menjadi terbaik karena dia orang yang pendiam, ibadahnya bagus, juga guru ngaji. Aku pun harus menyadari semuanya sudah jadi yang terbaik untukku.

Dari semua itu aku bisa belajar bagaimana kuat menahan kecewa, sakit hati dan bersabar menanti jodohku kelak. Sebenarnya aku menikmati kesendirianku meski hati kecilku sering bertanya, “Kapan kamu menikah?”. Meski tak ada tuntutan dari ibu untuk segera menikah tapi terkadang keinginan itu sangat kuat terlebih kini usaiku akan menginjak dua puluh enam tahun, usia yang sudah sepantasnya membangun rumah tangga dengan seseorang yang mencintaku, aku mencintainya dan bersama-sama belajar lebih baik lagi menuju ridho-Nya. Aku yakin semua indah pada waktunya.


 I am Single Happy.

Selasa, 14 Januari 2014

Foto Kenangan Masa Kecil #1

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Selasa, Januari 14, 2014 0 komentar




Surat #1

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Selasa, Januari 14, 2014 0 komentar
Untuk (Calon) Anakku Tersayang

Assalamualaikum Wr. Wb

Bagaimana kabarmu, Nak? Ibu harap kamu selalu sehat dan baik-baik saja. Ibu tahu kamu marah atau mungkin saja membenci ibu tapi ibu mohon bacalah dulu surat ini sampai akhir setelah itu silahkan kalau kamu mau membuang bahkan membakar surat ibu ini. Ibu minta maaf jika saat kamu membaca surat ini, ibu tak ada di sampingmu menemani hari-harimu, melihatmu tumbuh dan berkembang menjadi anak yang luar biasa. Ibu sungguh minta maaf, Nak.

Sebenarnya ibu juga tak ingin berpisah denganmu. Ibu ingin selalu bersamamu, merawatmu dan menjagamu sampai kamu dewasa tapi kenyataan berkehendak lain. Ayahmu tak menginginkan ibu hamil karena itu artinya ibu tak bisa melayani relasi-relasi ayahmu. Bagi ayahmu, kehamilan ibu bisa menghambat pundi-pundi uang yang akan dihasilkannya.

Sejak ayahmu tahu kalau ibu hamil, dia marah. Sangat marah bahkan sampai memukul perut ibu agar keguguran. Ibu menghalanginya, ibu pegang erat perut ibu agar kamu tetap terlindung meski tangan ibu yang akan jadi sasaran kemarahan ayahmu. Pernah suatu kali, ayahmu memberi ibu jamu yang katanya jamu itu untuk menguatkan kandungan. Tapi saat jamu itu selesai ibu minum justru perut ibu merasakan sakit yang sangat hebat. Akhirnya ibu meminta tolong pada tetangga untuk mengantarkan ibu ke dokter dan betapa kagetnya ibu kalau ternyata itu jamu untuk menggugurkan kandungan.

Mulai saat itu, ibu berhati-hati setiap kali ayahmu memberi ibu sesuatu. Ibu takut. Bukan takut karena sakitnya tapi ibu takut kehilanganmu. Ibu ingin kamu tetap hidup karena bagi ibu, kamu adalah kebahagian ibu, kamu penyemangat ibu dan kamulah satu-satunya alasan ibu tetap bertahan hidup.

Ibu bahagia sekali saat melahirkanmu. Suara tangismu membuat ibu semakin berarti di dunia ini. Tubuhmu yang masih merah menguatkan hati ibu untuk terus berjuang demi kamu. Keputusan ibu meninggalkanmu bukan berarti ibu tak mencintaimu tapi justru karena ibu sangat menyanyangimu. Ibu tak ingin kamu ikut terluka bila bersama ibu. Ibu ingin kamu tumbuh di tempat dan lingkungan yang baik. Dan ibu pikir budhe Nah adalah orang yang tepat untuk ibu titipkan.

Nak, ibu berpesan padamu, jangan pernah kamu membenci ayahmu karena bagaimana pun dia tetap ayahmu. Biar ibu saja yang menerima perlakuan kasar ayahmu. Dan jadilah anak yang baik serta soleh. Jadilah anak yang berbakti dan patuh pada budhe Nah yang sudah membesarkanmu. Dan ibu mohon, maafkan ibu. Yakinlah kalau ibu selalu menyanyangi dan merindukanmu. Doa ibu selalu menyertaimu.

Waalaikumsalam Wr. Wb

Salam sayang

Ibumu



Note: Surat ini fiksi. Awalnya mau diikutkan dalam lomba tapi karena sibuk sampai lupa dan pas ingat ternyata sudah lewat dari deadlinenya. Ya sudahlah, mungkin belum waktunya kirim. :D
 

SisChaYanK Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea