Jumat, 22 November 2013

Impossible Menjadi I Am Possible

Diposting oleh Sischa Rinnanda Wibandari di Jumat, November 22, 2013


Impossible Menjadi I Am Possible
Oleh: Sischa Rinnanda Wibandari

Mimpi jadi penulis. Hahaha. Aku sempat tertawa mengingat mimpi itu. Sepertinya mustahil bagiku. Bagaimana tidak? Nulis saja aku malas apalagi mau jadi penulis. Impossible. Waktuku juga habis untuk hal lain. Rasanya bagai pungguk merindukan bulan. Aku pun tak terlalu berambisi untuk meraih mimpi itu. 

Seiring aku mengenal facebook, aku menemukan sesuatu yang membangkitkan semangatku. Yup, aku menemukan fanpage yang berisi kumpulan cerpen. Hatiku mulai tergerak ingin menulis cerita yang biasanya hanya menulis curahan hati di diari. Sedikit demi sedikit aku coba.
Awalnya sungguh sulit. Sangat sulit. Apa yang aku tulis tak sesuai dengan isi otakku. Kadang aku kesal, aku taruh saja penaku dan aku tinggal tidur. Dan tulisanku pun tak pernah selesai. Putus di tengah jalan. Arrgghh, aku sebel.


Aku lupakan sejenak mimpiku. Aku kembali sibuk dengan hal lain. Sampai aku menemukan sesuatu lagi di facebook. Aha, aku gabung di grup kepenulisan. Di grup itu malah bikin aku stres. Kamu tahu apa yang bikin aku stres? Anggotanya wah banget dengan segudang tulisan yang dihasilkan, baik itu cerpen maupun novel. Sedangkan aku? Tau sendirilah, aku bukan siapa-siapa. Nol besar. Dan aku minder. Nyaliku ciut.

Aku tak aktif di grup itu. Aku hanya melihat, mengamati dan membaca postingan di dalamnya. Aku pun iseng-iseng nge-add facebook penulis-penulis hebat itu, siapa tahu aku bisa ketularan. Hehehe. Dari situ aku mulai sok SKSD dengan para penulis. Aku korek-korek facebook mereka. Dan ..., wuih banyak lomba menulis yang di adakan. Otakku mulai beraksi.

Lomba-lomba itu sedikit banyak aku ikuti meski tak semua. Semampuku saja. Dan hasilnya gagal semua. Tapi aku tak kecewa karena aku mulai menikmati apa itu ‘menulis’. Aku merasa nyaman dengan menulis. Aku seperti hidup kembali. Segala rasa yang ada di hati terasa plong dengan menulis. Aku pun tak pernah memikirkan, aku menang atau tidak. Yang penting bagiku ‘aku menulis’. Itu saja. 

Namun kenyataan sempat merenggutnya sesaat. Keluargaku kena musibah dan aku vakum menulis untuk waktu yang cukup lama. Memang berat menerima semua itu. Kira-kira satu ton beratnya. Hehe, bercanda. Dan mimpiku tetap aku simpan di sanubariku. Aku yakin, suatu saat aku pasti bisa meraihnya. Mungkin tidak waktu itu. Aku percaya badai pasti berlalu. Aku hanya perlu bersabar.

Kesabaranku pun mulai berbuah. Taarrraa, aku menulis lagi. Keluargaku sudah membaik. Alhamdulillah. Aku pikir, inilah kesempatanku. Tanganku mulai bergerak mengejar ketertinggalan. Otakku, ku pacu lebih cepat. Aku mulai aktif di grup. Banyak macam ilmu aku serap.  Dan ..., aku sempat lolos di salah satu event yang di adakan di grup. Ini kemenanganku yang pertama. Meski ini hasil cerpen kelompok bersama teman-teman. Tak apa. Bagiku sudah ada sedikit kemajuan. 

Semangatku kembali berkorbar. Aku percaya, suatu saat nanti aku bisa mengubah “Impossible” menjadi “I am possible”. Keep Writing And ‘Ganbatte!’.



0 komentar:

 

SisChaYanK Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea